Motisakti

Motisakti

Selasa, 17 Juni 2014

Satu Kata Satu Luka

Satu Kata Satu Luka...

Lidah ini tak bertulangnya, hingga dia mudah mengucap A, B, C, D.
Ada yang pintar membuat orang terrpanah karena ucapan, ada yang pintar menyakiti hati orang karena ucapan. Hati-hati saja... Lidah ini bisa membuatmu punya seribu teman, bisa juga membuatmu dikucilkan seribu teman.

Pada dasarnya dan teorinya, sebelum berkata cobalah untuk merenungkan apakah kata-kata itu perlu diucapkan atau sekiranya kalau diucapkan akankah mengores luka di hati yang mendengarkan.
Hem, berteori itu mudah tapi prakteknya?
Kadang saat suhu panas, emosi memuncak, lelah menambah, perasaan tak karuan, melihat orang berprilaku A, B, C, D ("saat kondisi normal tak jadi perkara") entah mengapa ingin saja, bernapsu saja mengumpat, mencela, atau mengucapkan kata-kata sebagai bahan pelampiasan atas kondisi diri yang sedang tak nyaman.
Bahasa mudahnya mudah sewot lah..

Hem, hati-hati ya... satu kata satu luka. mending kalau luka itu mudah sembuh dalam 1 menit, kalau berlarut terbawa pemikiran??

Terkadang ketika kondisi sedang tak nyaman, ucapan pun tak enak didengar, ada saja kata-kata yang tak perlu diucap, atau yang seharusnya sudah dikubur dimasa lalu diucapkan kembali, bahkan ada kalanya tingkah atau kata sekecil apapun menjadi bumerang yang panjang, hingga mengakibatkan perang lidah.

Oke fine... itu sungguh menguras tenaga...!!

Saat lelah cobalah untuk bersabar, menghindari pertemuan dengan beberapa orang (baca: menyendiri), dan lebih baik ambil wudhu, tenangkan hati, tarik nafas, minum air putih, duduklah sejenak, mau memejamkan mata juga boleh. Yang penting tenangkan hati!

Namun, terkadang posisi nyaman seperti itu jarang kita temui, lebih sering kita beraktivitas dengan banyak orang, dan itu saat posisi "gak moody". maka jadilah percikan api, saat ada kata yang salah terucap. Sekedar saran, lebih baik saat "gak moody" menyerang anda diam, kalau pun harus menjawab pertanyaan jawab sekenanya bukan se-ketus-nya loh! Hindari percakapan intinya. Kalaupun lawan main sedang semangat ngobrol A, B, C, D, maka tangapi sewajarnya, ada kata tak menyenangkan langsung saja minta ijin ke toilet (bahasa halus untuk menghentikan percakapan).

Jangan sampailah kita menjadi korban dari "Satu Kata Satu Luka"....
Karena sungguh lelah fisik itu bisa sembuh dengan tiduran sebentar, namun lelah hati dan pikiran itu bisa menjadi penyakit dan luka yang men-trauma-kan.
Karena saat lelah Satu Kata nyeleneh bisa jadi Satu Luka abadi. Jangan sampai ego dan emosi karena diri sendiri membuat kita menyakiti orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR Bukhari & Muslim)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jazakumullah khoir atas kritik dan sarannya... ^^