Motisakti

Motisakti

Rabu, 01 Oktober 2014

Menikah....

"Nak dinginkan hatinya"
3 kalimat...ya cukup 3 kalimat yang seolah menjadi mantra untukku bersamamu... (kata sang istri mengingat nasehat ibu mertua).
"Nak, saya titip anak putri saya"
Dan 5 kalimat... Yang juga mantra bersamamu...(kata suami mengingat nasehat bapak mertua).

------
Ah, siapa sih dirimu dan diriku yang menjadi tetiba ada dalam 1 rumah, yang tetiba menyuruhku berbagi tempat tidur, yang tetiba mengomentari tiap tindak laku ku, yang tetiba harus damai dan duduk bersama ketika tergesek hatinya oleh suatu masalah.

Bukankah kata orang menikah itu indah. Bukankah kita apa-apa ada yang nemenin.

------
Eh iya memang benar siapa bilang menikah menyuramkan harimu? Dengan menikah engkau dewasa, dengan menikah engkau tak egois, dengan menikah kau ditutut mendegarkan, memahami pasanganmu...

-----

Kalau yang bahagia itu? Yang mesra-mesra-an itu?

-----

Iya...itu juga satu paket dalam pernikahan...

-----
Lalu kenapa banyak yang cerai? Katanya menikah itu membahagiakan?

-----
Ibarat 2 piring yang ditaruh dalam satu rak. Pasti ada gesekan. Ada bunyinya. Coba kalau ditaruh dalam rak berbeda. Ya diam. Sunyi.
Begitu juga pernikahan, menyatukan 2 hati yang beda karakter, kebiasaan, bahkan kesibukan. Ya jelas pasti banyak gesekan. Tinggal bagaimana mau mengalah, memahami, dan tentunya tak gampang tersulut emosi.
Cerai ?
Jelas itu perkara paling ditakuti dan paling mentok karena tak punya pilihan lain.
Tapi cerai bukanlah pilihan....
Bayangkan saja orang menikah itu ada saja rintangannya. Dibikin was-was ma setan. Dibikin putus asa karena perkara-perkara yang sebenernya bisa dirembug bersama.
Alhamdulillah Allah mengharamkan cerai. Bagaimana coba kalau dihalalkan...
Sungguh ngeri jadinya.
Pasangan 1 minggu itu perkenalan. Menurut saya maklum kalau masih mesra bingit. Coba 1 bulan, 2 bulan dst... Ada saja yang jadi masalah... Meski itu sangat simpel dan remeh temeh.
Ya begitulah karena suami istri ada dalam 1 rumah jadi gampang gesekan (bukannya saya menghalalkan pisah rumah loh -.-). Itu namanya tahap ta'aruf lebih lanjut biar jadi tafahum.
Hufh...mengertilah itu ada lah cara untuk lebih dewasa. Dan kalau bisa mempertahankannya insya Allah ganjaranya besar. Makanya kan menikah itu ibadah yang bukan main-main (dan memang gak ada ibadah yang main-main), paling berat tantangannya. Maka ketika ikrar itu telah terucap resapilah dalam hati bahwa ini tanggung jawab dunia akhirat.
Bukan cuma sehari dua hari... Tapi selamanya.
Kesabaran... Keikhlas... Dan terus belajar memahami pasangan itulah kuncinya.. Tentunya tawakal pada Allah.. Terus berdoa yang terbaik.

Seperti yang dikatakan ibu dan bapak mertua. Dinginkan hatinya (bagi seorang istri) dan jaga titipan ini (bagi suami)...

-----
Sudahlah jangan banyak tanya... Menikahlah kau jika kau sudah mencapai ba'ats... Itu nasehat Nabi Muhammad SAW loh...

------
Jangan banyak pikir enak, gak enaknya tapi jalani semua dengan doa, tawakal padaNya. Insya Allah kan dapat buah manisnya...

So tunggu apa lagi menikahlah....

Senin, 25 Agustus 2014

Merindumu dik...

Dik...
Setiap bulan kami menantimu dik...
Rumah ini masih sepi...
Sprei ini masih kering tak ada ompol,
Tengah malam masih nyenyak
Belum terdengar tangismu memangkas perjalanan di alam kapuk...
Dik...
Cucian masih baju-baju dewasa,
Belum ada baju mungilmu...
Di rak sepatu juga belum ada sepatu mungilmu...
Iya... Karena kau belum hadir...
Tahu kah dik?
Sudah ingin rasanya memandikanmu tiap pagi...
Membelaimu penuh sayang...
Membalur tubuhmu dengan minyak telon..
Menutup tubuhmu dengan baju mungil...
Memoles wajah polosmu dengan bedak harum khas bayi...
Lalu menyisir rambutmu...
Ah kau sudah cantik/tampan...
Hem... Dik...tapi kami sadar...
Allah pasti sedang merencanakan yang terbaik...
Allah pasti tahu kapan saat yang tepat untuk kehadiranmu...
Astagfirullahaladzim... Jadikanlah rindu ini berbuah manis saatnya kelak. Dan jadikanlah penantian ini menambah rasa cinta kepadaMu Rabbi....

"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya : "Jadilah!" maka terjadilah ia.
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS. Yaasiin: 82-83)

Jumat, 20 Juni 2014

RONDA (ROmaNtis DewAsa)

Ah, sudah sering rasanya membaca postingan pengantin baru tentang "cintanya dan suaminya".

Kata orang maklum lah namanya juga pengantin baru, apa yang dilihat terasa tanpa cela, apa yang salah masih mampu dimaklumi, apa yang tidak pernah dilakukan sebelum menikah, dilakukan lah sepenuh hati mengingat itu permintaan yang tercinta. Hehehe (ini kok pembahasan seperti meng-kompor- komporin yang belum nikah untuk segera nikah :P)
Eits tenang... jangan panas! :D 
Bagi yang belum nikah, pasti kadang terrbesit gemes, terus kepingin, terus log out dari jejaring sosial karena ada pengantin baru yang share foto-foto atau status per tanda kemesraan mereka... Hehehe biasa coy... nyantai aja mas mbak :D
Pada intinya bagi yang aktif berhubungan dengan jejaring sosial itulah semacam diary hatinya, untuk berceloteh, bercoret A, B, C, D pokoknya semua tentang perasaannya.
Okelah fine! Mungkin itu yang namanya membangkitkan ke romantisan lewat tulisan kepada pasangannya, karena  bisa jadi saat pasangannya membaca langsung tuing-tuing betebar bunga di hatinya, tubuh terasa ringan dan melambung tinggi layaknya balon #ups :D hehehe..
Saya sendiri lebih mengkaitkan "romantis" dengan 3 hal, 
1. Diucapkan dengan lisan 
2. Diyakini dengan hati
3. Dibuktikan lewat tingkah laku
Loh itu bukannya bukti orang beriman ya?
Hehehe iya sich, tapi kalau dirasakan mirip juga ya? Bukankah banyak tuh kita lihat orang jatuh cinta, langsung mengungkapkan rasa cintanya, terus memantapkan hatinya untuk mencintainya, kemudian membutktikan rasa cintanya lewat tingkah laku seperti jemput si doi, dsb...
Ya itu Romantis... kadang tak cuma ucapan, tapi bisa lewat tulisan, terus tingkah laku.
Tapi tunggu dulu lalu romantisnya orang yang sudah nikah apa iya selalu seperti itu?
Ingat orang nikah itu bukanlah orang pacaran, bukan juga ABG yang puber dan merasa fly dengan cintanya. 
Romantisnya lebih RONDA alias ROmaNtis DewAsa, 
Romantis tak selalu mengucapkan i love you tiap hari karena ada juga yang kaku mengucapkannya atau mendadak mulut terkunci rapat tak mampu melanjutkan ungkapannnya (padahal sudah nikah loh). 
Terus romantis yang dewasa itu kayak gimana???
Hem, lebih pada tingkah laku! Perbuatan mas mbak.... 
Misal seorang istri memasakkan makanan kesukaan suami, itu romantis..
Suami membantu istri mencuci baju, itu romantis...
Istri menjahit baju suami yang robek tanpa diminta, itu romantis...
Suami menyuapi istri saat istri sakit, itu juga romantis...
Dan lain-lain kalau saya sebutkan semua bisa-bisa 1 tahun tak ter-publish ini tulisan :D (lebay)

Ingat terlalu banyak ke romantisan yang di lakukan oleh pasangan kita, tak harus pasangan dengan orang tua atau sanak kerabat juga bisa :D... namun karena rutin dilakukan jadilah kita merasa itu hal sepele, hal biasa. Padahal itulah tanda cinta, karena tak mungkin orang mau berbuat banyak hal untuk orang lain, sekalipun itu hal paling sederhana, kalau tanpa didasari oleh rasa cinta.... Jadi jangan pernah remehkan kebaikan orang lain terutama pasangan kita, karena itu adalah RONDA (ROmaNtis DewAsa)..

Yuk RONDA :D :D


Selasa, 17 Juni 2014

Satu Kata Satu Luka

Satu Kata Satu Luka...

Lidah ini tak bertulangnya, hingga dia mudah mengucap A, B, C, D.
Ada yang pintar membuat orang terrpanah karena ucapan, ada yang pintar menyakiti hati orang karena ucapan. Hati-hati saja... Lidah ini bisa membuatmu punya seribu teman, bisa juga membuatmu dikucilkan seribu teman.

Pada dasarnya dan teorinya, sebelum berkata cobalah untuk merenungkan apakah kata-kata itu perlu diucapkan atau sekiranya kalau diucapkan akankah mengores luka di hati yang mendengarkan.
Hem, berteori itu mudah tapi prakteknya?
Kadang saat suhu panas, emosi memuncak, lelah menambah, perasaan tak karuan, melihat orang berprilaku A, B, C, D ("saat kondisi normal tak jadi perkara") entah mengapa ingin saja, bernapsu saja mengumpat, mencela, atau mengucapkan kata-kata sebagai bahan pelampiasan atas kondisi diri yang sedang tak nyaman.
Bahasa mudahnya mudah sewot lah..

Hem, hati-hati ya... satu kata satu luka. mending kalau luka itu mudah sembuh dalam 1 menit, kalau berlarut terbawa pemikiran??

Terkadang ketika kondisi sedang tak nyaman, ucapan pun tak enak didengar, ada saja kata-kata yang tak perlu diucap, atau yang seharusnya sudah dikubur dimasa lalu diucapkan kembali, bahkan ada kalanya tingkah atau kata sekecil apapun menjadi bumerang yang panjang, hingga mengakibatkan perang lidah.

Oke fine... itu sungguh menguras tenaga...!!

Saat lelah cobalah untuk bersabar, menghindari pertemuan dengan beberapa orang (baca: menyendiri), dan lebih baik ambil wudhu, tenangkan hati, tarik nafas, minum air putih, duduklah sejenak, mau memejamkan mata juga boleh. Yang penting tenangkan hati!

Namun, terkadang posisi nyaman seperti itu jarang kita temui, lebih sering kita beraktivitas dengan banyak orang, dan itu saat posisi "gak moody". maka jadilah percikan api, saat ada kata yang salah terucap. Sekedar saran, lebih baik saat "gak moody" menyerang anda diam, kalau pun harus menjawab pertanyaan jawab sekenanya bukan se-ketus-nya loh! Hindari percakapan intinya. Kalaupun lawan main sedang semangat ngobrol A, B, C, D, maka tangapi sewajarnya, ada kata tak menyenangkan langsung saja minta ijin ke toilet (bahasa halus untuk menghentikan percakapan).

Jangan sampailah kita menjadi korban dari "Satu Kata Satu Luka"....
Karena sungguh lelah fisik itu bisa sembuh dengan tiduran sebentar, namun lelah hati dan pikiran itu bisa menjadi penyakit dan luka yang men-trauma-kan.
Karena saat lelah Satu Kata nyeleneh bisa jadi Satu Luka abadi. Jangan sampai ego dan emosi karena diri sendiri membuat kita menyakiti orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR Bukhari & Muslim)




Selasa, 10 Juni 2014

SENAM (SENja di surAMadu :D)

SENAM... senam itu asyik, menyegarkan, membuat tubuh jadi bugar :D
SENAM yang satu ini juga tak kalah asyik, saat melewati jembatan Suramadu, saya sampai tak menghitung sudah berapa kali bolak-balik melewati jembatan ini. Dan uniknya kami hanya mengabadikan ke indahan pemandangannya lewat lensa mata :D
Suramadu dan saya...
Ya saya kalau mendengar orang cerita ini itu, rekreasi kesana kemari, bolang kesana kemari, cuma bisa mangut-mangut sembari membayangkan keindahan lokasinya. Bukannya tidak mau ikut main, tapi uangnya? siapa yang diajak? bolehkah sama ortu? hahaha maklum anak rumahan banyak diem dirumah #ups...
Tapi sekarang saya bukan lagi rekreasi tapi memang inilah salah satu jalan penghubung surabaya dan madura...
Eh iya sekarang dah di Madura...
Dulu sering menerka seperti apa Madura, sekarang sudah sering kesini bahkan tinggal di pulau ujung Timur Jawa ini :D
Meski belum keliling seluruh pulau Madura, tapi sudah beberapa kali di ajak suami dan mertua pulang ke  Waru- Pamekasan, Madura. Sedangkan posisi tinggal saya dan suami di Kamal- Bangkalan-Madura, jadilah perjalanan 4 jam itu melewati kota Bangkalan, Sampang, Pamekasan lalu dari Pamekasan 1 jam kemudian baru sampai Waru :D
Wao... seru,,,, dari anak rumahan yang beraninya muter Magelang dan Yogyakarta sekarang di lempar jauh dengan lemparan cinta ke Madura (lebay dikit hehehe)..
Ya jelas senang lah, bisa merantau ke sini, padahal tak pernah terbayangkan merantau ke Madura, saat proposal suami belum masuk, saya tahunya beliau orang Surabaya, ternyata  blesteran JAWARA alias JAWa-maduRA... :D

Ups... kembali ke topik tentang SENAM,, wah sungguh indah sekali memandang senja disini...
Tapi jangan salah memandang senjanya sambil naik motor, karena saya yang numpang jadilah saya puas-puaskan mata ini memandang senjaNya... Masya Allah indah sekali... tapi afwan gak difoto, maklum ada tanda dilarang stop, dan memang walaupun di foto pasti tak seindah aslinya...

Sungguh cantiknya.... Masya Allah...

Saking mengagumi senjaNya, saya bertanya pada suami, "apa ya bahasa arabnya senja"
Suami yang masih konsentrasi mengemudi lama tak menjawab... baru sampai warung oleh-oleh khas Madura, suami menoleh dan berkata " aku tahu dik bahasa arabnya senja" mendengarnya saya langsung pasang ekspresi mendengarkan dengan serius... lalu suami pun meneruskan " Maghrib"

Hehehehe mantap pisan bicaranya, huuu tapi memang benar sich saat itu sudah mulai terdengar sayup-sayup adzan Maghrib :D
                                                                     ---
Yang dibawah ini saya upload foto dari searching


Sabtu, 07 Juni 2014

RINDAM (RINdu DAn senyuM)....

Waktu cepat sekali menggerus semua kenangan... tentang mereka yang selalu ada saat senyum tersungging, tangis terhempas, tawa terhela, dan takut meresapi. Rindu, semakin rindu ketika membuka satu per satu album foto. tentangku dan mereka, aku dan banyak hal. aku dan keluargaku, aku dan sahabatku, aku dan masa lalu...
Detik- detik menelan masa lalu, hingga ku tersadar bahwa ku berada di posisi yang beda, dengan orang yang beda. Hidup yang tak boleh asal cengeng, dewasa berpijak. Dia telah membawaku jauh... jauh dari tanah lahirku, jauh dari orang-orang yang membesarkanku saat ku menangis, mendoakanku saat aku susah, dan menemaniku melewati semua rintangan ini.
Tapi sungguh bukan Dia yang salah!

Tapi aku lah yang memilihnya untuk membawaku. Iya memang aku sedih didekap rindu ini, tapi aku bahagia karena Dia mau mengengam tanganku untuk melewati semua ini. Dan mengantikan posisi mereka tentang hati.
Susah diungkapkan apa yang ingin meledak di hatiku. Akan rindu yang terbawa angin, akan sedih yang tertambal senyum. Senyum untuk satu yang selalu pulang di kala senja. Senyum untuk satu yang selalu mengetuk pintu hati dengan salam yang merdu dan penuh sukacita. Jadi biarlah rindu ini tersimpan dan terobati oleh-“nya” yang selalu tersenyum tanpa pura-pura.

Rabu, 14 Mei 2014

Paket Ekspress....

Saya memang suka yang ekspress dan tak menyangka hal ini juga ekspress...

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Siang ini mendaratkan kaki di tanah Madura...
Apa? lirik kanan kiri sudah 18 hari terbiasa dengan celotehan yang tak bertranslet dan dengan suka cita ditransletkan oleh suami. Hahaha..
Seperti mimpi, tapi saya tegar-tegarkan, saya berani-beranikan. Hanya bermodal bahasa Indonesia, lirik kanan lirik kiri pun jadi, seplastik sayuran dan lauk sudah ada ditangan, terkadang sebal juga karena tak bisa nawar, dan yang terpenting tak bisa bahasa Madura... jadilah saya mangut-mangut saat dipatok harga sekian-sekian oleh pedagang..
Nano-nano ternyata sehari menikah langsung diboyong di tanah Madura, padahal menginjakkan kaki disana pun belum pernah. Saya cuma bermental baja, agar cepat jatuh hati pada tanah kelahiran suami. Sip... yang jelas semua dinikmati saja, tak perlu tertekan. Bukankah ini pilihan?
Semua adalah  paket ekspres... ta'aruf ekspress, proses ekspres,, dan kini langsung dilantik jadi IRT pun ekspress ^^
Tapi sungguh saya bahagia... paket ekspress yang indah...
Mohon doannya semoga keluarga kami --sakinah, mawaddah, wa rohmah-- aamiin...




Minggu, 13 April 2014

Walimatul 'Urs :)

Bismillahirrahmanirrahim... Dengan mengharap rahmat dan ridhoNya maka kami berniat melengkapi separuh dien kami... Mohon doa restunya teman-teman :)
Add caption

Sabtu, 12 April 2014

KaKaNDa (KetiKA eNgkau DimintA)

KaKaNDa :) :)

Senja... Senja ini memang beda bagi akhwat berkerudung ungu salem. Dia nampak tertunduk ditemani orang tuanya dan seorang calon mahromnya.

Masya Allah, ikhwan itu sungguh berani. Hanya berbekal perkenalan dengan diperantarai oleh sepasang suami-istri yang sholih, itu pun lewat beberapa lembar kertas yang akrab kita kenal dengan proposal ta'aruf. Ikhwan berusia 25 tahun itu dengan berbekal niatan menikah lillahi ta'ala, memberanikan diri untuk nazhar (melihat calonnya) dan ta'aruf langsung kerumah sang akhwat. Dengan langsung menemui sang empunya anak, ayah dan ibunya. Padahal dia belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di kota itu, kalau pun pernah itu pun hanya karena study tour yang diselenggarakan guru SDnya. Ini perjalanan terjauhnya! Antar provinsi! Tapi toh dia kan ikhwan? Ya wajar saja! Tapi tetap berkesan. Karena yang ditemui langsung adalah orang tuanya. Padahal dia bisa kan minta dispensasi pada "sepasang suami-istri yang sholih" tadi untuk ber nazhar  dengan ditemani pasutri tadi sebelum menemui sang empunya anak :)
Tapi tidak! Dia hanya butuh merenung beberapa hari untuk memantapkan niat.

"Saya sungguh tidak main-main untuk memintamu. Ketika saya mengiyakan untuk melanjutkan ta'aruf dengan anti pasca masuknya proposal itu. Itu tandanya saya sudah merenungkan segalanya, bukan hanya iya untuk coba-coba. Apa pantas mencari istri coba-coba?" ucap Ikhwan itu setengah bergetar karena agak grogi saat ditanya sang akhwat.

"Iya Akh..." jawab sang akhwat speechless. "Syukron"

  ---ooo---

KaKaNDa :) :)

KetiKA eNgkau DimintA bukan berarti kau sudah baik sehingga pantas menikah
Bisa jadi ini perantara dari Allah agar kau bertambah sholehah
Semua orang pasti punya jawaban sendiri-sendiri mengenai menikah
Apakah kau sudah pantas?
Rasanya terlalu PeDe menjawab iya, saya pantas.
Bukankah ini ketukan dari Allah agar kau semakin dekat denganNya
Semakin menyadari bahwa kau bukan anak kecil yang bisa seenaknya
Kau kini sudah menjadi akhwat dewasa dengan segudang tanggung jawab
Tanggung jawab untuk memper-sholihah-kan diri, tanggung jawab untuk belajar menjadi anak yang sholihah bukan hanya pada orang tuamu tapi juga orang tua suamimu kelak
Tanggung jawab untuk belajar menjadi istri dan ibu yang sholihah, untuk mencapai satu titik MARDHATILLAH

Sungguh KetiKA eNgkau DimintA, banyaklah mengkoreksi diri, bukan hanya mencari kekurangan yang meminta tapi mencari kekuranganmu, kau bukanlah manusia sempurna yang sholihahnya tak tertandingi hingga kau diminta oleh seseorang untuk menjadi istrinya.
Jangan PeDe dulu!
Dia memintamu karena dia ingin kau menjadi temannya untuk saling menguatakan dan mengingatkan ketika goyah, untuk belajar bersama, menjadi kelompok kecil yang kompak dan tangguh dalam mencapai MARDHATILLAH.

KetiKA eNgkau DimintA, jadilah kau bagai bunga mawar putih yang anggun namun tak sesumbar,
Anggun karena kecantikan sang mawar namun tetap kau balut dengan keputihan hati sehingga tak sesumbar.
Dan tetap menjaga izzah dengan durimu meski dengan calon suamimu sekalipun!
Karena sebelum ijab qabul terucap maka kau tetap lah bukan mahromnya meski kau telah dimintanya...

---ooo---

Orang yang benar-benar mencintaimu itu bukanlah orang yang menjadikanmu bahan percobaan dengan menjadikanmu pacarnya, tapi orang yang mencintaimu itu adalah orang yang gentle memintamu untuk menjadi istrinya bukan cuma dihadapanmu tapi juga dihadapan orang tuamu.



Jumat, 28 Februari 2014

Helikopter bag 2


Entah mengapa helikopter kembali menyapa saya...

Mata ini terpaku pada helikopter itu
Helikopter yang terparkir di belakang rumah...
Dengan langkah mantap saya pun ingin segera menaikinya.
Namun, tunggu....
Ada yang berkata "Jangan naik dulu, tunggu pilotnya"
Saya menoleh sekilas kepada orang tadi, kemudian memandangi ruangan helikopter itu, hampa tak berpenghuni
Baiklah, saya kembali memandanginya dari dekat dan bertekad menunggu pilotnya
Baiklah, sabar! Ini hanya persoalan waktu untuk bisa menaikinya...

Memori saya kembali teringat kisah 2012,
Baru pertama kali saya naik helikopter... Sampai tidak tahu saya bagaimana rasanya... Yang jelas saya merasa bahagia... Saya dan seorang teman beserta pak pilotnya... Normal...semua normal.... naik perlahan dan tiba-tiba...saat ditengah ketinggian... Helikopter itu merendah.... dan akhirnya dan bisa dipastikan aku dan semua penumpang akan jatuh.... akhirnya pak pilot menyuruh kami mengenakan parasit... dan kami pun terjun.... Alhamdulillah selamat bersama parasit.... Allah kalaupun itu helikopter impian...Dan saya belum puas mencicipi nikmatnya naik helikopter itu....saya yakin ya Allah mungkin memang lebih baik saya terjun agar lebih selamat ketimbang menikmati dan mati bersama kenikmatan itu.... Rabb saya yakin....yakin...yakin Engkau akan menganti kenikmatan naik helikopter dengan kenikmatan naik pesawat terbang.....saya yakin pasti Engkau tahu yang terbaik untukku...
"...Allah tidak hendak menyulitkanmu,tetapi Dia hendak membersihkan & menyempurnakan nikmatNya bagimu supaya kamu bersyukur" (QS.Al-Ma'idah:6).......... 
yakin yakin yakin pasti Allah punya rencana terindah-takdir terindah untukku....

Perbedaan dengan yang dulu, saya cuman disuruh sabar... sabar menunggu pak pilot... Iya ini hanya masalah waktu, Insya Alloh bi idznillah saya bisa naik helikopter itu, atau mungkin akan digantikan dengan naik pesawat terbang seperti yang dulu saya katakan, wallahu'alam....

"Rabbana  aatinaa miladunka rahmataw wa hayyilanaa min amrina rasyadaa"
Ya Tuhan kami berilah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami untuk urusan kami ( QS. Al-Khafi :10)

 "Yaa Hayyu yaa Qayyum bi rahmatika astaghits wa ashlihi sya'ni kullahu wa laa taqilni ilaa nafsi thorfata 'aini"
Wahai Allah yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, dengan rahmatMu tolonglah diriku, dan perbaikilah semua urusanku dan janganlah Kau bebankan kepada diriku meski hanya sekerlip mata.


Senin, 06 Januari 2014

Simponi senja #edisi nikah

SMS ikhwan-akhwan pra nikah

Ikhwan : Ukht, anti sudah mantap menerima saya sebagai calon suami?

Akhwat : Insya Allah saya sudah mantap menerima akhi sebagai calon suami saya.

Ikhwan : Saya hanya pekerja biasa, gaji saya Rp @@@@.000,00 bagaimana?

Akhwat : Tahu kah akh, banyak orang yang keluar masuk datang dan berbisik,
"Kamu yakin mau nikah, bukankah calon suamimu penghasilannya segitu, kamu juga belum mapan, kamu yakin? Nikah itu bukan cuma sehari loh, tapi selamanya. Kalian mau makan apa? Nanti bayar rumah kontrakan gimana? Terus nanti kalau salah satu dari kalian sakit kan butuh dana, lalu gimana? Terus nanti kalau kalian punya anak gimana? Bayar biaya melahirkan, beli susu bayi, beli popok..."  Dan seterusnya akh, pokoknya suara-suara yang ingin menyurutkan niat... Hemm, saya capek mendengarkan orang-orang. Mereka sebenarnya ingin saya bagaimana? Ingin saya jadi perawan sampai mati? Ingin saya kerja hingga jadi milyader baru nikah, ngomong-ngomong umur berapa jadinya saya nikah? Atau kah mereka ingin kita berdua kerja keras dulu sampai siap bangun rumah, siap beli ini itu? Ya Rabb apakah yakin saat kita sama-sama sudah dipuncak, kita kan saling menyapa dan ingat, siapa tahu justru kita berjalan masing-masing dan terlalu cinta dengan kerja dan uang hingga lupa nikah... Naudzubillah minzalik...

Ikhwan : Subhanallah, dasyat sekali tantangan menikah.... lalu anti?

Akhwat : Iya akh, saya pusing sekali tadinya mendengarkan kalimat-kalimat itu, tapi saya percaya akh kita itu dipertemukan atas seizin Allah... Mau tahun ini atau tahun depan saya rasa 'orang-orang tertentu' selalu punya kalimat tanya yang sama... karena pada dasarnya tidak ada manusia yang mudah puas.
Sedangkan saya akh, sayamemilih antum bukan atas dasar harta, jabatan. Antum sudah baca kan proposal saya yang bagian kriteria ikhwan? Ya kriterianya SHOLEH. Saya percaya orang yang sholeh itu insya Allah sudah satu paket, bertanggung jawab dengan dirinya sendiri, keluarganya, dan pilihannya. Dan satu yang terpenting dia siap untuk menjadi qawwam dalam rumah tangganya dengan segala resikonya dan tanggung jawabnya sebagai seorang qawwam. Saya juga percaya akh, dengan janji Allah dalam Al-Qur'an surah An-Nur ayat 32. Intinya saya insya Allah sudah siap hidup bersama antum.

Ikhwan : Alhamdulillah, jazakillah khoir ukht, doakan saya agar bisa menjadi qawwam yang baik untuk rumah tangga yang insya Allah segera kita bangun. Aamiin.... Insya Allah bi idznillah...

Akhwat : Aamiin ya Rabb...

♥♥♥

Subhanallah, tahu kah ikhwah fillah ketika kita memikirkan urusan duniawi itu memang akan memusingkan, nalar kita takkan sampai. Materi itu semakin dikejar semakin ingin yang puncak, dapat yang puncak ingin yang lebih tinggi lagi, terus saja hingga lelah sendiri.

Sesungguhnya Rabbmulah yang memberimu rezeki, lalu apakah saat ini masih ada alasan untuk menunda menikah, apalagi kalau sudah ada ikhwan sholeh yang datang mengkitbah?

"Apabila datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhoi dien dan akhlaknya (untuk melamar puteri kalian) maka nikahkanlah dia, apabila kalian tidak mau melakukannya maka akan timbul fitnah dan kerusakan besar di muka bumi" (HR. At-Tirmidzi (1084) dari Abu Hurairah ra., dan Ibnu Majah (1967) dan At-Tarmidzi mengatakan: "Hadist hasan".)


"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin niscaya Allah akan memampukan mereka (menjadikan mereka kaya) dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32)

Percayalah... #episode epilog hamba



Mimpi-mimpi itu masih membumbung tinggi
Bagaikan balon yang melambung
Aku hanya ingin meraihnya
Aku takut balon itu tak terlihat lagi
Dan aku kehilangan warna cerianya
Mungkinkah aku harus mengubur semua mimpi  ini?
Mimpi yang tak hanya 1 hari dibangun tapi 1 tahun diperjuangkan....
Lalu sekarang aku harus kemana??
♥♥♥
Semua orang pasti punya problematika
Problematika yang hilang timbul karena asanya untuk meraihnya
Dan tertundanya peraihan itu
Mungkin bukan itu yang terbaik,,,,
Mungkin ada yang lain...
Coba sekarang pejamkan mata lalu bukalah
Rasakanlah apa yang kurang dari hidupmu?
Bukankah rabbmu menciptakanmu dengan begitu indahnya?
Jantungmu yang sehat dan berdenyut terus tanpa protes
Udara yang kau hirup dengan bebas, gratis tak perlu kau meraihnya dengan mengemis diskon
Keluarga yang menyayangimu...
Lalu rasakanlah nikmatnya karena kalaupun kau tulis, kau takkan sanggup menyelesaikan tulisanmu!
Terlalu banyak dan terlalu tertutup hatimu oleh 1 hal yang menutup rasa syukur pada nikmatnya
Ayolah jujur! Nikmatnya lebih banyak kan dari apa yang kau minta?
Yang tak kau minta saja dia berikan, apalagi yang kau minta...
Percayalah ini hanya soal waktu....
Semua akan indah, saat dirimu mau berserah dan mengikhlaskan hidup serta bertawakkal padanya...
Sekarang, rasakanlah syukur akan nikmatnya, kau tak pantas mendektenya...
Dia tahu saat yang tepat untuk memberikan padamu
Sadarkah kau dia sedang mengajarimu untuk meraihnya?
Percayalah....
#sakinahkan hati kami ya rabb, masukanlah kami kedalam golongan orang yang sholeh/hah dan bersyukur aamiin....


Rabu, 01 Januari 2014

ASI tanda cinta Ibu kepada Bayinya :-)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8FuW7wCJYQJPYynVlr__FZ8lG145FLbimkHNPcwSNuJMEQiq8IsfJ6DK-fM07QprI9VAwQwF81_BVV6iua0jAqSlJQbbkW0LTzt6H98EaS25Oeb1xyjhqNRdnTp8sSFlPwosf-Fcnuc/s320/saya-sayang-ibu-235x180.jpg 

Copas grup Pejuang ASI
Berikut adalah share dari tulisan seorang rekan ibu Afra Amalia tentang pengalamannya waktu riset antara Susu Formula Vs ASI. Agak panjang memang tulisannya, tapi isinya sangat menarik kok. Semoga bisa menjadikan inspirasi buat bunda2 sekalian, trims.

Jadi inget, dulu pernah bikin riset ttg susu formula merek X, buatan Eropa di pertengahan tahun 2008. Interviewnya sama dokter-dokter anak di Indonesia, pas banget ketika saya sedang hamil. Ketika saya ikut serta dalam riset ini, saya belum kebayang sama sekali bakal kasih ASI sampai 22bulan, dan kasih homemade food ke Alika; anak saya, dan gak memberikan susu formula sama sekali. Boro-boro kebayang pumping ASI dan bawa-bawa pompa dan segambreng peralatan perang ASI lainnya, wong dulu tuh mikirnya pasti soal "merek susu apa ya yg bagus?" atau nanya ke orang-orang: "Merek susu apa ya yang bagus?". Sampai suatu hari Saya dapat kesempatan untuk bantu di project riset tentang susu formula merek ini. Fyi: ini adalah salah satu merek susu buatan Eropa yang terkenal di Indonesia. Dan sebelum fieldwork dimulai, saya seperti biasa melakukan brainstorming meeting bersama orang brand (Orang Swiss) dan orang R&D yg menjadi salah satu peracik formula susunya (Dokter asal New Zealand). Dari hasil brainstorming meeting ternyata diketahui bahwa alasan mereka membuat study pemasaran di Indonesia karena pangsa pasar susu formula di Indonesia itu sangat besar, termasuk dalam 5 besar di dunia. Sementara, di Eropa sendiri para produsen susu formula sangat susah buat jualan produk susu formula, karena pemerintahnya sangat galak dan sangat ketat dalam mengatur penjualan susu formula.
Hal ini berbeda dengan pemerintah Indonesia yang belum galak dan masih "Pro" Susu formula. Belum lagi ditambah dengan adanya stigma dari orang Eropa mengenai susu formula yang dianggap "rubbish product" - karena terlalu banyaknya process dalam pembuatannya: dari cair ke bubuk dan terlalu banyak bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses pengubahan bentuknya dan terlalu banyak fortifikasi yang artinya terlalu
banyak bahan kimia di dalamnya. Makanya produk X ini mau meningkatkan penjualannya di Indonesia, karena memang lebih mudah dan lebih gampang .

Ketika Saya mendengar cerita itu di meeting itu, Saya sebenarnya sudah agak shock dengan keterangan mereka, karena pemahaman saya mengenai susu formula "yang sangat sehat" ternyata salah. Namun memang, meski sudah mendengar penjelasan orang Brand dan R&D tersebut, penjelasan tersebut masih belum begitu bisa membuat hati saya tergerak untuk memberikan ASI pada calon Bayi Saya. Saya bahkan masih terpikir untuk tetap kasih formula.... Mungkin campur laah 50% ASI : 50% formula. Kan saya kerja..?? *alesan*

Setelah selesai brainstorming meeting, saya iseng bertanya pada orang R&D yg meracik susu formula merek ini, karena beliau adalah Ibu dari 1 anak, dan anaknya berusia 3thn. Tujuannya seperti biasa, karena saya ingin cari referensi mengenai merek susu formula, soalnya dia kan dokter dan R&D susu formula. Jadi pastinya referensinya OK : Jadi langsung saja Saya tanya ke beliau, "Kalau Anda dulu kasih susu formula merek apa?" (dengan keyakinan, pasti dia akan bilang merek yang dia racik). Ternyata saya mendengar jawaban diluar harapan saya, karena dia bilang:"Saya tidak kasih susu formula sama sekali" *Saya bengong*. Lalu saya tanya lagi: "Terus dikasih apa? Susu UHT?" Dijawab sama beliau: "Tidak, saya baru kasih UHT ketika umur 2 tahun" *dan saya makin bingung dan shock* Saya tanya lagi: "Terus dari 0 - 2 tahun anak Anda dikasih apa?" Dia jawab sambil tersenyum: "Saya kasih ASI, karena susu formula itu nutrisinya itu tidak sebanding dengan ASI." Agak shock denger jawaban dari si ibu R&d itu. Apalagi pas denger dia bilang lagi:"Saya menyusui smp anak saya umur 24bln, setelah itu langsung saya
kasih UHT. No formula at all!" *Dan saya pun menganga*
Saya tanya lagi" seriously?" Dia jawab lagi: "Yup. Very serious". Dan semua orang mendorong saya untuk memberikan ASI. Jadi masa menyusui Saya menjadi lebih mudah"

Tetapi tetep aja... Meski sudah denger pengakuan si R&D itu... Saya masih agak tidak percaya dengan pengakuan dia, sampai pada akhirnya saya menginterview 5 dokter anak di Indonesia: 3 yang Pro ASI, dan 2 Yang Tidak Pro ASI. Hasilnya? Semua dokter anak yg diinterview itu mengakui hal yg sama: ASI is the best dan paling cocok dengan metabolisme bayi. Dan susu formula cuma bisa diserap 0,sekian persen oleh tubuh bayi. Bahkan 2 dari 3 dokter yg pro ASI kasih urutan gimana nutrisi diserap bayi dari bayi msh dlm kandungan sampai dia 2 thn: ketika bayi di kandungan: bayi akan menyerap semua nutrisi dari sari makanan (bukan susu ya) yg dikonsumsi ibunya. Dan nutrisi yang dibutuhkan oleh si Bayi ketika dalam kandungan
itu cuma sedikit, gak perlu jumlah yang banyak, karena si janin itu kan juga ukurannya masih sangat kecil jika dibandingkan kebutuhan manusia biasa.

Jadi even Susu hamil juga tidak perlu,karena kebutuhan kalcium/folat/AA/DHA/Kolin itu bisa didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh si Ibu. Jadi, asal Ibu makan makanan yang sehat (sayur, ikan, telur, daging, buah) secukupnya, pasti kebutuhan nutrisi sang janin dan sang Ibu akan terpenuhi. Dan dokter kandungan biasanya sudah kasih vitamin dan supplement yang menunjang nutrisi sang janin. Jadi minum susu hamil sebenarnya malah bisa membuat Ibu obesitas karena kelebihan kalori (bukan nutrisi).
Ketika bayi umur 0-6bln: Bayi cuma bisa menyerap ASI, karena ASI sangat sesuai dengan pencernaan bayi yang masih sangat rentan dan sangat sensitif, karena kandungan ASI yang sangat spesifik. Dan AA, DHA, AA, dsb yang di dalam ASI-lah yang cuma bisa diserap sempurna oleh otak Bayi . Sementara kandungan dalam susu formula secara umum cuma bisa diserap bayi 5-10%kl gak salah (lupa euy, udah
lama bgt soalnya risetnya) CMIIW. Ketika bayi usia 6-12bln: Bayi menyerap 70%ASI, dan 30%nya adalah sari makanan. Oleh karena dari itu, buat Ibu-ibu yang anak-anaknya usia 6-12bulan, sebenarnya di masa ini tidak perlu terlalu khawatir kalau anaknya ketika di usia ini masih susah makan, karena di masa ini sebenarnya adalah masa untuk mulai mengajarkan anak dan mengenalkan anak makanan padat, bukan untuk memenuhi kebutuhan total nutrisi harian anak. Sementara susu formula? Cuma bisa diserap sekitar 15-20%
(CMIIW).

Ketika bayi usia 12 - 18bln: Bayi bisa menyerap ASI 50% dan sari makanan 50%
Ketika bayi usia 18-24bln:Bayi menyerap ASI sebesar 30% dan sari makanan 70%, dan disini peran ASI lebih pada daya tahan/body immunity, karena di usia ini bayi sangat rentan terkena virus/bakteri karena sudah mulai lebih banyak memakan makanan padat dan mulai mengalami fase oral alias mulai memasukkan semua
barang ke mulut Dan AA, DHA, Kolin, Prebiotik yang dibutuhkan Bayi di rentang usia ini hanya bisa diserap sempurna 100% kalau sumbernya dari sari makanan yang dimakan oleh bayi dan dari ASI (dari sari makanan yang dikonsumsi Ibu yang menyusui).
Sementara ketika anak berusia 2thn ke atas, sebenarnya susu formula sudah tidak bisa diserap lagi karena memang sudah tidak ada perannya dalam pertumbuhan anak, sementara ASI msh bisa diserap untuk kepentingan daya tahan tubuh/body immunity.
Oleh karena itu, bayi yang mengkonsumsi susu formula biasanya akan sangat jauh lebih gemuk, karena memang kandungannya tidak terpakai dan tidak terserap dengan sempurna, sehingga berubah bentuk jadi lemak, sementara ASI terserap sempurna oleh tiap elemen dalam tubuh bayi, terutama oleh otak si Bayi Oleh karena itu juga, menurut pengakuan 2 dokter yang tidak Pro ASI, mereka biasanya kalau menyarankan
susu formula pasti selalu dengan alasan: "Biar anak Ibu lebih gemuk/tidak kekurangan berat badan" (itu pengakuan para dokter itu loh.. :p)
Dan... DHA, AA, Kolin, Spengomiolyn yg ada di susu formula sampai sekarang belum diketahui manfaatnya..atau bahkan efek sampingnya!! (Dan menurut orang brand dan orang R&D brand X ini, WHO juga sudah menyatakan hal yang sama soal ini).
Kenapa dikatakan belum ketahuan manfaat dan efek sampingnya? Karena bayi-bayi yang mengkonsumsi susu dengan kandungan AA, DHA, Kolin, dsb ini rata2 lahir dr th 2000 ke atas, tahun-tahun di mana kandungan-kandungan ini mulai diperkenalkan oleh para produsen susu formula.
Dan bayi-bayi yg mengkonsumsi AA, DHA, LA dsb yang ada dalam susu formula ini BELUM ADA yang menjadi ibu, sehingga belum tahu efek jangka panjang dan efek domino yang dihasilkan oleh kandungan-kandungan itu. Dan pengakuan yang paling menakutkan buat saya sebenarnya adalah ketika orang brand dan R&D dari brand susu formula X ini menceritakan kalau semua kandungan itu tidak ada yang pernah
diuji cobakan ke bayi manusia sebelumnya!!! (Scary huh?!!)
Akhirnya, sejak saya tahu info-info soal itu, mata saya jadi terbuka sangat-sangat lebar.... Dan sejak saat itu juga saya langsung mengubah niat saya untuk kasih ASI, karena Saya pikir "Yang membuat racikan susu formula saja kasih ASI, masa Saya engga?" Demikian sharing pengalaman Saya. Mohon maaf ya kalau ada yang tidak berkenan atau salah-salah info. Maklum, risetnya dibuat thn 2008 pertengahan.

Maaf ya posting kali ini saya copas... karena ini materi dan pengalaman yang sangat penting untuk dishare... Ayo calon ibu, ibu muda, mari siapkan diri menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita kelak dengan memberikan ASI Eksklusif... dalam Al-Qur'an pun sudah disinggung...
QS. Al- Baqarah [2] ayat 233 : "Hendaklah para ibu menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi ingin menyempurnakan penyusuan"