Mata dan fikiran ini langsung berhenti membaca, yang terdengar hanya hembusan nafas berat lalu sesat senyum terkembang.
Sebuah kalimat indah dari seorang ustad di Yogyakarta, namanya Ustad Syatori.
"Hidup berarti berjalan meninggalkan masa lalu menuju masa depan."
Pantas saja saat otak ini teringat masa lalu tubuh terasa lemas, langkah terasa terhenti, dan rasanya semakin jauh saja masa depan itu. Ibarat orang naik gunung dia terus saja berhenti dan menoleh ke belakang alhasil memang sampai di puncaknya, tapi lama. Karena dia terlalu sibuk memandang kebelakang.
Sama kita juga seperti itu ketika sibuk memandang kebelakang, kita susah untuk sampai pada masa depan padahal disana banyak menjanjikan kebahagiaan, serakan mimpi-mimpi yang kan tercapai. Tapi apa yang kita lakukan? Justru kita terlalu sibuk memandang masa lalu, dengan segala keindahan dan kesedihannya atau dengan segala keterpurukan dan kejayaannya. Sadar gak sich, kita justru malah seperti mayat hidup karena memandang masa lalu berarti kita berhenti dipertengahan jalan dengan tatapan kosong. Hem, nyaris saja semua tingkah itu membuat mimpi kita terhenti, membuat kebahagiaan tertunda. Kenapa? Karena kita terlalu sibuk meratapi dan lupa menggapai masa depan.
Ayolah hidup itu berarti berjalan meninggalkan masa lalu menuju masa depan. Ayo jangan berhenti, segera lari dan capai masa depan indahmu....
Remember : QS. Al- Insyirah :8 (Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).
#motivasi untuk diri sendiri dan orang lain baik sedang galau ataupun tidak ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jazakumullah khoir atas kritik dan sarannya... ^^