Motisakti

Motisakti

Sabtu, 12 April 2014

KaKaNDa (KetiKA eNgkau DimintA)

KaKaNDa :) :)

Senja... Senja ini memang beda bagi akhwat berkerudung ungu salem. Dia nampak tertunduk ditemani orang tuanya dan seorang calon mahromnya.

Masya Allah, ikhwan itu sungguh berani. Hanya berbekal perkenalan dengan diperantarai oleh sepasang suami-istri yang sholih, itu pun lewat beberapa lembar kertas yang akrab kita kenal dengan proposal ta'aruf. Ikhwan berusia 25 tahun itu dengan berbekal niatan menikah lillahi ta'ala, memberanikan diri untuk nazhar (melihat calonnya) dan ta'aruf langsung kerumah sang akhwat. Dengan langsung menemui sang empunya anak, ayah dan ibunya. Padahal dia belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di kota itu, kalau pun pernah itu pun hanya karena study tour yang diselenggarakan guru SDnya. Ini perjalanan terjauhnya! Antar provinsi! Tapi toh dia kan ikhwan? Ya wajar saja! Tapi tetap berkesan. Karena yang ditemui langsung adalah orang tuanya. Padahal dia bisa kan minta dispensasi pada "sepasang suami-istri yang sholih" tadi untuk ber nazhar  dengan ditemani pasutri tadi sebelum menemui sang empunya anak :)
Tapi tidak! Dia hanya butuh merenung beberapa hari untuk memantapkan niat.

"Saya sungguh tidak main-main untuk memintamu. Ketika saya mengiyakan untuk melanjutkan ta'aruf dengan anti pasca masuknya proposal itu. Itu tandanya saya sudah merenungkan segalanya, bukan hanya iya untuk coba-coba. Apa pantas mencari istri coba-coba?" ucap Ikhwan itu setengah bergetar karena agak grogi saat ditanya sang akhwat.

"Iya Akh..." jawab sang akhwat speechless. "Syukron"

  ---ooo---

KaKaNDa :) :)

KetiKA eNgkau DimintA bukan berarti kau sudah baik sehingga pantas menikah
Bisa jadi ini perantara dari Allah agar kau bertambah sholehah
Semua orang pasti punya jawaban sendiri-sendiri mengenai menikah
Apakah kau sudah pantas?
Rasanya terlalu PeDe menjawab iya, saya pantas.
Bukankah ini ketukan dari Allah agar kau semakin dekat denganNya
Semakin menyadari bahwa kau bukan anak kecil yang bisa seenaknya
Kau kini sudah menjadi akhwat dewasa dengan segudang tanggung jawab
Tanggung jawab untuk memper-sholihah-kan diri, tanggung jawab untuk belajar menjadi anak yang sholihah bukan hanya pada orang tuamu tapi juga orang tua suamimu kelak
Tanggung jawab untuk belajar menjadi istri dan ibu yang sholihah, untuk mencapai satu titik MARDHATILLAH

Sungguh KetiKA eNgkau DimintA, banyaklah mengkoreksi diri, bukan hanya mencari kekurangan yang meminta tapi mencari kekuranganmu, kau bukanlah manusia sempurna yang sholihahnya tak tertandingi hingga kau diminta oleh seseorang untuk menjadi istrinya.
Jangan PeDe dulu!
Dia memintamu karena dia ingin kau menjadi temannya untuk saling menguatakan dan mengingatkan ketika goyah, untuk belajar bersama, menjadi kelompok kecil yang kompak dan tangguh dalam mencapai MARDHATILLAH.

KetiKA eNgkau DimintA, jadilah kau bagai bunga mawar putih yang anggun namun tak sesumbar,
Anggun karena kecantikan sang mawar namun tetap kau balut dengan keputihan hati sehingga tak sesumbar.
Dan tetap menjaga izzah dengan durimu meski dengan calon suamimu sekalipun!
Karena sebelum ijab qabul terucap maka kau tetap lah bukan mahromnya meski kau telah dimintanya...

---ooo---

Orang yang benar-benar mencintaimu itu bukanlah orang yang menjadikanmu bahan percobaan dengan menjadikanmu pacarnya, tapi orang yang mencintaimu itu adalah orang yang gentle memintamu untuk menjadi istrinya bukan cuma dihadapanmu tapi juga dihadapan orang tuamu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jazakumullah khoir atas kritik dan sarannya... ^^