Motisakti

Motisakti

Senin, 06 Januari 2014

Simponi senja #edisi nikah

SMS ikhwan-akhwan pra nikah

Ikhwan : Ukht, anti sudah mantap menerima saya sebagai calon suami?

Akhwat : Insya Allah saya sudah mantap menerima akhi sebagai calon suami saya.

Ikhwan : Saya hanya pekerja biasa, gaji saya Rp @@@@.000,00 bagaimana?

Akhwat : Tahu kah akh, banyak orang yang keluar masuk datang dan berbisik,
"Kamu yakin mau nikah, bukankah calon suamimu penghasilannya segitu, kamu juga belum mapan, kamu yakin? Nikah itu bukan cuma sehari loh, tapi selamanya. Kalian mau makan apa? Nanti bayar rumah kontrakan gimana? Terus nanti kalau salah satu dari kalian sakit kan butuh dana, lalu gimana? Terus nanti kalau kalian punya anak gimana? Bayar biaya melahirkan, beli susu bayi, beli popok..."  Dan seterusnya akh, pokoknya suara-suara yang ingin menyurutkan niat... Hemm, saya capek mendengarkan orang-orang. Mereka sebenarnya ingin saya bagaimana? Ingin saya jadi perawan sampai mati? Ingin saya kerja hingga jadi milyader baru nikah, ngomong-ngomong umur berapa jadinya saya nikah? Atau kah mereka ingin kita berdua kerja keras dulu sampai siap bangun rumah, siap beli ini itu? Ya Rabb apakah yakin saat kita sama-sama sudah dipuncak, kita kan saling menyapa dan ingat, siapa tahu justru kita berjalan masing-masing dan terlalu cinta dengan kerja dan uang hingga lupa nikah... Naudzubillah minzalik...

Ikhwan : Subhanallah, dasyat sekali tantangan menikah.... lalu anti?

Akhwat : Iya akh, saya pusing sekali tadinya mendengarkan kalimat-kalimat itu, tapi saya percaya akh kita itu dipertemukan atas seizin Allah... Mau tahun ini atau tahun depan saya rasa 'orang-orang tertentu' selalu punya kalimat tanya yang sama... karena pada dasarnya tidak ada manusia yang mudah puas.
Sedangkan saya akh, sayamemilih antum bukan atas dasar harta, jabatan. Antum sudah baca kan proposal saya yang bagian kriteria ikhwan? Ya kriterianya SHOLEH. Saya percaya orang yang sholeh itu insya Allah sudah satu paket, bertanggung jawab dengan dirinya sendiri, keluarganya, dan pilihannya. Dan satu yang terpenting dia siap untuk menjadi qawwam dalam rumah tangganya dengan segala resikonya dan tanggung jawabnya sebagai seorang qawwam. Saya juga percaya akh, dengan janji Allah dalam Al-Qur'an surah An-Nur ayat 32. Intinya saya insya Allah sudah siap hidup bersama antum.

Ikhwan : Alhamdulillah, jazakillah khoir ukht, doakan saya agar bisa menjadi qawwam yang baik untuk rumah tangga yang insya Allah segera kita bangun. Aamiin.... Insya Allah bi idznillah...

Akhwat : Aamiin ya Rabb...

♥♥♥

Subhanallah, tahu kah ikhwah fillah ketika kita memikirkan urusan duniawi itu memang akan memusingkan, nalar kita takkan sampai. Materi itu semakin dikejar semakin ingin yang puncak, dapat yang puncak ingin yang lebih tinggi lagi, terus saja hingga lelah sendiri.

Sesungguhnya Rabbmulah yang memberimu rezeki, lalu apakah saat ini masih ada alasan untuk menunda menikah, apalagi kalau sudah ada ikhwan sholeh yang datang mengkitbah?

"Apabila datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhoi dien dan akhlaknya (untuk melamar puteri kalian) maka nikahkanlah dia, apabila kalian tidak mau melakukannya maka akan timbul fitnah dan kerusakan besar di muka bumi" (HR. At-Tirmidzi (1084) dari Abu Hurairah ra., dan Ibnu Majah (1967) dan At-Tarmidzi mengatakan: "Hadist hasan".)


"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin niscaya Allah akan memampukan mereka (menjadikan mereka kaya) dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jazakumullah khoir atas kritik dan sarannya... ^^