Motisakti

Motisakti

Kamis, 31 Oktober 2013

Kehidupan?? ^^

Kuncup dandelion itu mekar
Menyeruakkan warna kuning kemenangan
Perlahan menjelma layaknya bunga kapas yang lembut nan rapuh
Tergoyahkan oleh hembusan lembut sang angin
Merampasnya dari singasana kelopak induknya
Melayang bebas di alam raya bersama ribuan bibit
Saling menyapa lewat semilir angin yang menyatukan dalam titah Tuhan
Menanamkan cinta fitri hingga lahir bibit-bibit baru nan suci
Menjelma menjadi lahan cantik
Melukiskan rona putih
Berpadu harmoni dalam rona dunia......

Mungkin apa yang telah terjadi dalam kehidupan ini bagaikan dandelion yang baru saja menikmati indahnya berbunga, namun harus tulus merelakan tiap bunganya terhempas, menari bersama angin hingga menemukan hidup yang baru. Sedih, tidak! Mereka percaya pada Tuhannya, merelakan tiap kesukaran untuk mengokohkan dan mempersiapkan diri menjemput lembar kehidupan yang lebih indah.
Atau mungkin kehidupan ini layaknya hujan dan pelangi, adakalahnya sedih melanda agar kita berhak berpayung kebahagiaan.

Hem J nikmati saja tiap proses kehidupan ini karena Dia tahu bagaimana cara men-dewasakan diri kita, mengokohkan hati kita, menumbuhkan jiwa kita, mempersiapkan diri kita menjemput takdir indahNya J

QS. Al-Hadid : 22-23
Setiap bencana yang menimpamu di Bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semua tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah, agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,

Minggu, 06 Oktober 2013

Fashbir Shabraan Jamiyla

Sedikit goresan hati, untuk mengingatkanmu betapa hidup tak semudah membalikkan tangan.
Jalannya tak selalu mulus, kadang ada kerikil, batu, untuk membuatmu semakin siaga dan kuat.
Karena kau tak dilahirkan serapuh itu!

Ayolah FASHBIR SHABRAAN JAMIYLA.... (QS. Al-Ma'arij : 5)


Rabu, 02 Oktober 2013

Go ahead.....

Saat sedang membuka catatan lama, masih jelas tertulis tanggalnya 11 Februari 2011.
Mata dan fikiran ini langsung berhenti membaca, yang terdengar hanya hembusan nafas berat lalu sesat senyum terkembang.
Sebuah kalimat indah dari seorang ustad di Yogyakarta, namanya Ustad Syatori.

"Hidup berarti berjalan meninggalkan masa lalu menuju masa depan."

Pantas saja saat otak ini teringat masa lalu tubuh terasa lemas, langkah terasa terhenti, dan rasanya semakin jauh saja masa depan itu. Ibarat orang naik gunung dia terus saja berhenti dan menoleh ke belakang alhasil memang sampai di puncaknya, tapi lama. Karena dia terlalu sibuk memandang kebelakang.

Sama kita juga seperti itu ketika sibuk memandang kebelakang, kita susah untuk sampai pada masa depan padahal disana banyak menjanjikan kebahagiaan, serakan mimpi-mimpi yang kan tercapai. Tapi apa yang kita lakukan? Justru kita terlalu sibuk memandang masa lalu, dengan segala keindahan dan kesedihannya atau dengan segala keterpurukan dan kejayaannya. Sadar gak sich, kita justru malah seperti mayat hidup karena memandang masa lalu berarti kita berhenti dipertengahan jalan dengan tatapan kosong. Hem, nyaris saja semua tingkah itu membuat mimpi kita terhenti, membuat kebahagiaan tertunda. Kenapa? Karena kita terlalu sibuk meratapi dan lupa menggapai masa depan.

Ayolah hidup itu berarti berjalan meninggalkan masa lalu menuju masa depan. Ayo jangan berhenti, segera lari dan capai masa depan indahmu....

Remember : QS. Al- Insyirah :8 (Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

#motivasi untuk diri sendiri dan orang lain baik sedang galau ataupun tidak ^^

JiHaT (Jiwa dan Hati berkaTa)

Jiwa berontak berkata,
"Sebulan...dan kini sudah hampir menginjak dua bulan....
tapi mengapa rasa ini masih bersungut-sungut dihati...
Serasa tak mau ikhlas dengan takdir yang ada....
Apakah aku ingin jadi pembangkang dengan membenci takdirNya?"

Hati nurani bernasehat,
"Tidak itu bukan kamu....
Ayolah kamu bisa....
Terimalah ini sebagai pembelajaran terindah...
Allah tidak akan membebanimu diluar kemampuanmu....
Allah tidak memberikan apa yang kau minta, tapi Allah memberikan apa yang kau butuhkan hingga kau mampu mengapai mimpimu...
Sungguh Allah lebih tahu yang terbaik untukmu!"

Jiwa berontak menjadi tenang dan menjawab,
"Iya...Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi'ala diinik..
Wahai zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agamaMu. "

Hati nurani memantapkan jiwa,
"Wahai jiwa lapangkanlah hatimu... ishbiruu wa shobiruu.... bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu!" (Ali Imran : 200)